[REVIEW FILM] - Doll House

Sinopsis

Seorang musisi rock bernama Rustin (Baron Geisler). Sebagai anak band Rustin sering bersinggungan dengan alkohol dan narkoba. Ketika nasib buruk menimpa teman satu band-nya yang bernama Diego, Rustin langsung merenungi perjalanan hidupnya. Rustin memutuskan untuk meninggalkan bandnya dan pergi ke Belanda tepatnya ke Rotterdam.


Ia kemudian mencari tau kepingan-kepingan hidupnya yang sempat ia tinggalkan demi hidup menjadi anak band. Rustin ingin memperbaiki hubungan dengan istrinya, Shena (Izah Hankammer). Tapi, Rustin malah menemukan fakta lain tentang dirinya dan seorang anak perempuan bernama Yumi (Althea Ruedas). Rustin bahkan menggunakan nama samaran untuk mendekati Yumi.


Siapakah Yumi dan apa hubungannya dengan Rustin?


Review

Film ini merupakan film Filipina pertama yang aku tonton. Kamu bisa menontonnya di Netflix. Tenang aja, ini bukan film horror kok. Meskipun namanya sama. Film ini malah meneteskan air mata. Premisnya sederhana, sudah bisa ditebak. tapi ketika menonton pasti kita akan jatuh hati. Aku memang penggemar film bergenre drama keluarga. Film ini mengisahkan tentang penyesalan, kesempatan kedua, dan cinta yang tulus.


Rona Lean Sales sebagai penulis nampaknya sangat tau apa yang orang Filipina sukai. Marla Ancheta sebagai sutradara juga memilih tempat yang apik. Walaupun Kota Rotterdam memasuki musim gugur pada saat itu, film ini tetap terasa hangat bagi penonton. Aku mengira awalnya ini merupakan film Thailand, apalagi ketika melihat karakter Bhok (Phi Palmos). Soalnya karakter lucu seperti Bhok biasanya sering kita temukan di Film Thailand. Chemistry antara Yumi dan Rustin Sangat mengesankan, mereka seperti keluarga sesungguhnya. Karna Sinematografi, jalan cerita, Chemistry pemain menjadikan “Doll House” berhasil mencapai Nomor 17 di daftar Film Teratas Netflix di seluruh dunia.


Tidak salah sih Rotterdam dijadikan lokasi syutingnya. Jika kamu menonton film Doll House ini sangat cantik. Kita bisa melihat tiap sudut kota Rotterdam. Ada beberapa yang mencuri perhatianku.

  1. Kralingse Plas

Karlingse Plas merupakan tempat dimana salah satu scene yang mengharukan. DI danau yang dipenuhi angsa ini Rustin menghabiskan waktunya dan membuat kenangan indah bersama Yumi. Karlingse Plas merupakan taman yang populer dan harus dikunjungi ketika berada di Rotterdam. Bagi orang-orang sekitar, biasanya taman ini dijadikan tempat rekreasi dan aktivitas lainnya seperti bersepeda, memberi makan angsa, jogging, dan berlayar dengan perahu.

Selain di Karlingse Plas terdapat beberapa lokasi yang juga apik seperti Rotterdam Centraal Station, the Atlanta Rotterdam Hotel, dan Cafe Zwanantje.

imdb.com


  1. BAQME

Aku tau di Belanda itu mereka terbiasa dengan bersepeda, bahkan mereka memiliki jalur khusus untuk pesepeda. Tapi yang baru aku ketahui setelah menonton film ini adalah BAQME. BAQME sendiri ialah platform untuk sepeda kargo listrik bersama, dengan misi mengurangi perjalanan mobil jarak pendek di perkotaan.

https://www.baqme.com/


BAQME berbentuk sepeda yang memiliki bak besar di bagian depan. Bak depan itu bisa diisi dengan barang-barang atau untuk orang tua yang ingin berolahraga bisa meletakkan anaknya di bak tersebut (Tapi pastikan keamanan anak-anaknya ya).

Platform BAQME menawarkan kemungkinan untuk menggunakan sepeda e-cargo secara ekonomis, sehingga membuat transportasi jarak pendek yang berkelanjutan terjangkau oleh masyarakat luas. Sepeda e-cargo BAQME dibagikan, dan pelanggan hanya membayar apa yang benar-benar mereka gunakan. Pengguna dapat menemukan sepeda e-cargo kapan & di mana mereka membutuhkannya melalui aplikasi BAQME.



Komentar