[REVIEW FILM] Avatar: The Way of Water

 


Aku nonton film ini diajakin adikku. Waktu itu lagi libur sekolah, jadi bioskop rame banget dan pada nonton “Avatar: The Way of Water”. Waktu mesen tiket nontonnya, aku baru tau ternyata film ini durasinya 3 jam wkwkwk. Kita sepakat memilih di teater yang 3d, apalagi harganya sama dengan yang 2d. Antara salah pilih atau ngga sih sebenernya. Karena make kacamata 3d selama 3 jam bikin kita pusing, tapi juga asik. Ada sepasang suami istri yang bawa 3 anak mereka nonton di barisan sebelahku, ketika melihat binatang terbang-terbang di film, dia langsung terpukau, mencoba menggapai-gapai binatang itu. Aku bahkan noleh ke adik kecil itu, karna gemes baget. Itu sih kelebihan 3d, berasa bisa digenggam padahal nyatanya ga ada wkwk.


Cerita ini melanjutkan dari kisah sebelumnya, yang mana Jake Sully memilih untuk jadi bagian dari Na’vi dan hidup menjadi Na’vi sesungguhnya. Dia menikah dengan Neytiri dan memiliki 3 orang anak. yang berbeda dengan Na’vi lainya yaitu memiliki 5 jari. dan mereka juga merawat anak dari dr. Grace Augustine yang sampai saat ini belum sadarkan diri. Sully dan keluarganya masih dikejar oleh RDA. Nah, karna aksi kejar-kejaran ini, mereka mencoba untuk menghilangkan jejak. Perjalanan yang jauh berakhir di pesisir. Daerah pesisir dihuni oleh Na’vi yang disebut klan Metkayina. Mereka harus berusaha keras agar bisa diterima dan hidup sebagai Na’vi yang hidup di air.


Ketika Sully sampai di pesisir terlihat jelas perbedaan tubuh antara Klan Omatikaya dan Metkayina. Badan klan Metkayina lebih besar dari klan Omatikaya. Ekornya juga lebih besar karena tubuh mereka sudah berevolusi dengan keadaan alam. Mata klan Metkayina lebih biru sedangkan klan Omatikaya lebih kuning sedikit hijau. Klan Metkayina yang telah besar mereka telah memiliki beberapa tato ditubuhnya.


Setelah aku cari tau, klan Metkayina ini terinspirasi dari beberapa suku yang ada di sekitar pasifik yaitu suku Bajo dan Suku Maori. Kamu pasti tau bahwa orang Bajo memiliki kemampuan bernafas di atas rata-rata. Hal ini karena adanya perubahan limpa dalam tubuh orang-orang Bajo yang mengakomodasi kebutuhan akan oksigen di dalam air.


   

(Left: Maui from Moana) (Right: Tonowari from Avatar)


Tato-Tato di tubuh Tonowari dan Ronal juga mengingatkanku pada Maui dari film Moana. Jika memang sama, berarti tato-tato di tubuh Ronal dan Tonowari berasal dari budaya Suku Maori. Suku Maori ini terkenal dengan tato di sekujur tubuhnya. Tato ini menjadi simbol dari perjalanan hidup suku Maori.


Jika klan Omatikaya sering terlihat menunggangi direhorse untuk berkeliling hutan dan juga berperang, klan Metkayina juga mempunyai tunggangan khusus yang tidak kalah menarik. Untuk kendaraan biasa, mereka biasanya menggunakan ilus, hewan yang mirip seperti plesiosaurus. Sedangkan untuk pertempuran, biasanya Metkayina yang terlatih akan mengendarai ikan terbang raksasa yang disebut tsurak. Cara mendapatkan skimwing sendiri mirip seperti klan Omatikaya yang ingin mengendarai ikran, yaitu melalui ritual kedewasaannya yang hanya boleh diikuti oleh Na’vi yang sudah siap. 


Tapi sepandai-pandainya Sully dan keluarganya bersembunyi mereka akan bertemu lagi, terlebih ketika salah satu dari mereka menjadi penunjuk mereka. Para personel RDA itu bahkan menjadi Na’vi dan menunggangi direhorse itu.


Kisah ini lebih fokus pada kepercayaan keluarga Sully dan keluarga di Metkayina. Sebagai kepala keluarga dan dikejar-kejar oleh RDA, memang Sully akan merasa ketakutan. Setelah punya anak dirinya pasti lebih takut jika keluarganya di serang. Karna itulah dia menjadi keras kepada Loak dan Neteyam. Tapi sebagai keluarga kita harus percaya kepada satu sama lain. Itulah yang dinamakan keluarga.


Hal lain yang bisa aku tangkap dari film ini adalah “Dimanapun mereka berada yang namanya manusia itu memang merusak”. Ketika mencari keluarga Sully, personel RDA membakar tempat tinggal para Na’vi, yang tinggal di hutan yang tinggal di atas air. Lalu Dr. Ian Garvin dan timnya itu juga mengambil dari Tulkun (binatang yang dihormati oleh klan metkayina) , Amrita (cairan dibawah tengkorak) yang diambil tidak sampai 1 persen dari badannya, tetapi harus membunuh mereka dan dijadikan bisnis. Amrita ini diburu karna memiliki manfaat medis untuk menghentikan penuaan manusia. Tapi bukankah penuaan itu memang tanda mereka manusia?


“Avatar: The Way of Water” menjadi film terlaris ketiga sepanjang masa lho. Ya kamu taulah jarak film pertama dan film keduanya sampai 13 tahun. Gimana ga ditunggu-tunggu banyak orang. Orang-orang juga penasaran melihat gimana daerah lain di Pandora yang ternyata memang indah. Ga heran RDA berusaha keras untuk menaklukan pandora.




Komentar